Teknik Nulis

Mengenal EYD Terbaru yang Berubah menjadi PUBEI [+ SEJARAH]


Ejaan sendiri merupakan aturan kata dan huruf menurut disiplin ilmu Bahasa Indonesia. Dimana dengan aturan ini akan tercipta suatu kata dan kalimat yang enak didengar serta dapat digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari.

Sejarah EYD  (ejaan yang disempurnakan) di Indonesia diawali dengan Ejaan Van Ophuijsen ejaan, sebuah ejaan yang berasal dari Bahasa Melayu dengan huruf latin. Ejaan ini berlaku di Indonesia pada tahun 1901 sampai tahun 1947.

Contoh Ejaan Van Ophuijsen ini seperti Soerabaïa, jang, sajang, goeroe, itoe, oemoer, dsb.

Baca Juga: Contoh Teks Negosiasi

Era berikutnya adalah Ejaan Soewandi yang berlaku di Indonesia mulai dari tahun 1947 sampai dengan tahun 1972.

Perbaikan Ejaan Soewandi

Ejaan Soewandi memperbaiki beberapa ketentuan pada ejaan sebelumnya. Antara lain :

  1. Penggantian huruf ‘oe’ menjadi ‘u’. Sehinnga penulisan ‘Goeroe’ menjadi ‘Guru’.
  2. Untuk penulisan kata ulang ditulis dengan angka 2. Contoh : bermain2, bersenang2, dsb
  3. Bunyi sentakan pada ejaan sebelumnya menggunakan tanda (‘), diganti dengan huruf ‘k’ . Contoh katanya seperti : rakjat, pak, tak, tidak, dsb.
  4. Penambahan awal ‘di’ untuk menyatakan suatu tempat atau imbuhan dengan penulisannya langsung mengikuti katanya. Seperti: dirumah, dibeli, dikantor, dimakan, dsb.

Lahirnya EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan)

Perkembangan Bahasa juga turut membawa perubahan pada ejaan yang ada sebelumnya. Maka muncul lah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mulai diresmikan pada tahu 1972 dan berlaku sampai 2015.

Hal ini ditandai dengan disebarluaskannya buku panduan pemakaian berjudul “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Adapun beberapa point penyempurnaan ejaan ini adalah sbb :

1. Penggantian Beberapa Huruf

Ketika berlaku EYD, ada beberapa huruf yang terjadi perubahan seperti :

  • ‘tj’ menjadi ‘c’ : tjara → cara
  • nj’ menjadi ‘ny’ : njamuk → nyamuk
  • ‘sj’ menjadi ‘sy’ : sjarat → syarat
  • ‘j’ menjadi ‘y’ : sajang → sayang
  • ‘ch’ menjadi ‘kh’ : achir → akhir

2. Pengulangan Kata

Untuk pengulangan kata, tidak lagi menggunakan angka 2, tapi harus menulis ulang kata tersebut dengan dipisahkan oleh tanda (-). Seperti :

  • Ubur2 menjadi ubur-ubur
  • Bermain2 menjadi bermain-main

3. Penggunaan di

Perbedaan cara penulisan untuk awalan ‘di-‘ sebagai kata depan, dengan ‘di-‘ untuk menyatakan suatu kata kerja. Penulisan di- sebagai awalan penulisannya dipisahkan dengan spasi. Seperti : di rumah, di kantor, di kebun.

Baca Juga: Contoh Teks Copywriting

Sedangkan untuk penggunaan ‘di-‘ sebagai kata kerja, penulisannya tidak dipisahkan dengan spasi. Contoh katanya : dimakan, dibeli, dibuang, dsb.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Tidak berhenti sampai disini, kini EYD juga sudah ada versi terbaru dimana Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia mengubahnya menjadi PUBEI yang merupakan kepanjangan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Perubahan ini sendiri dilatarbelakangi oleh beberapa, salah satunya kerena kemajualn teknologi, seni, dan ilmu pengetahuan yang membuat bahasa menjadi semakin luas. Perubahan ini sendiri juga sudah diresmikan dengan diterbitkannya Permendikbud RI No 50 Thn 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Terkait perubahan EYD ke PUBEI ini, tentu saja ada beberapa perubahan. Kata yang berubah dari eyd ke PUBEI sendiri terdapat pada penggunaan huruf besar, penggunaan huruf tebal, dan juga adanya penambahan pada huruf diftong.

Untuk selengkapnya, anda bisa melihat dalam tabel dibawah ini:

perbedaan EYD EBI

Demikianlah sejarah singkat perkembangan EYD di Indonesia yang diawali dari Ejaan Van Ophuijsen,  Ejaan Soewandi, lalu ada EYD, dan yang terakhir adalah PUBEI.

Jawarakonten merupakan situs penyedia layanan jasa artikel yang enak dibaca, SEO Friendly, dan mampu menghadirkan materi relevan. Mari bekerja sama dengan kami untuk mengembangkan bisnis anda di era digital.

Teknik Nulis
Apa itu Writer’s Block? 7 Cara Ampuh Atasi Writer Block
Teknik Nulis
Mengetahui 5 Teknik dan Metode dalam Penulisan Artikel [+contoh]
Teknik Nulis
Contoh Penulisan Judul, Bab dan Sub-Bab yang Benar
There are currently no comments.